EFEKTIVITAS COVID19 SEBAGAI “HUMAN SELF REMINDER” MENUJU HARMONISASI MANUSIA DAN BUMI


EFEKTIVITAS COVID19 SEBAGAI “HUMAN SELF REMINDER”
MENUJU HARMONISASI MANUSIA DAN BUMI
Oleh : Ahmad Alfin Khusaini, S.Pd
Assalamualaikum.Wr.Wb
            Begitu indahnya bumi ini mulai dari memukaunya barisan pegunungan, birunya lautan,
rindangnya belantara hutan ,segarnya buah-buahan dan sayur-sayuran, udara yang menyegarkan.
Tetapi pada waktu ini bumi dibuat bersedih karena munculnya wabah “PANDEMI VIRUS COVID 19”. Berawal hanya satu titik munculnya yaitu di salah satu kota di negeri Cina yaitu Wuhan, virus ini muncul dengan berbagai spekulasi yaitu dari hewan liar yang dijual di pasar hewan wuhan, ada juga yang berspekulasi virus ini muncul dari kelelawar, ular hongkong dan lain sebagainya,  kemudian menjalar menjadi pandemi virus yang mematikan di dunia, tidak peduli miskin kaya, tua muda, lemah gagah, semuanya bisa terpapar virus ini, dari hasil laporan berbagai macam olahan data website kematian tertinggi di alami oleh negara Spanyol dengan 12.641 orang/hari dan Amerika dengan 9.620 orang/hari.
 Hampir semua negara di dunia melakukan upaya kebijakan untuk meminimalisasi virus ini agar tidak masuk dalam wilayah negaranya diantaranya adalah kebijakan LOCKDOWN yaitu penutupan semua akses publik dan pemberhentian aktivitas sosial dan aktivitas publik secara sementara, serta kebijakan SOCIAL DISTANCING menjaga jarak dalam berhubungan sosial serta tidak ketinggalan Indonesia berupaya dengan adanya kebijakan PSBB yaitu pembatasan sosial berskala besar dengan peraturan masyarakat bekerja dari rumah (WFH), pembelajaran di sekolah secara online dar irumah dan dengan protokol yang ketat harus cuci tangan,  dan beribadah di rumah serta menghindari kerumuanan orang.
Dengan adanya kebijakan-kebijakan tersebut semua dunia mengalami krisis ekonomi
Dengan suasana kota-kota besar yang lengang, sepi dan bersih, kemudian dari kebijkan inilah muncul sebuah kejadian unik di belahan dunia diantaranya penurunan tingkat polusi udara, air ,tanah di Cina, Amerika, Itali, India dan negara-negara lainnya, upaya hidup bersih juga terealisasi dengan baik masyarakat mematuhi aturan untuk keselamatan bersama, PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) semakin meningkat di Indonesia, Bumi kembali tersenyum dengan meperlihatkan ke indahanya lagi, awan cerah, laut bersih dan  membiru, pegunungan terlihat jelas dengan mendayu, udara bersih, suasana tenang dan asri.
 Dari sinilah muncul pertanyaan besar, APAKAH COVID19 INI SEBAGAI VIRUS ATAU ANTIVIRUS? Menginngat kerusakan bumi dan sosial manusia yang sudah tidak terukur  seperti gundulnya hutan, aktivitas pabrik dan penambangan, kejahatan manusia, Human Traficking dan kejahatan-kejahatan lainnya adalah hasil dari perbuatan manusia selama hidup di bumi ini, padahal sejatinya manusia adalah sebagai KHALIFAH  pemimpin di bumi ini,yang notabennya pemimpin harus merawat, menjaga dan melestarikan bumi,  tetapi yang terjadi malah sebaliknya, kerusakan dan kehancuran di mana-mana akibat dari ulah tangan manusia, sebagaimana sudah tertulis dalam Al quran Surah Ar Rum : 41 sebagai berikut
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)  (QS:Ar-Rum:41)
Menurut Syeikh  Imam Al Qurtubi dalam karyanya yaitu Tafsir Al Qurtubi jilid 14 halaman 95 terdapat banyak pendapat para ulama Islam yang mensyarahkan ayat diatas,  ditafsir ini menitik beratkan pada kata الفسد "” yang mempunyai makna Kerusakan yang dimaksud adalah kekeringan,sedikitnya hasil tanaman,hilangnya berkah. Seperti ini juga pendapat yang dikemukakan oleh Ibn Abbas RA. Dia berkata  “kurangnya berkah pada pekerjaan hamba, agar mereka bertobat. Ada juga  yang berpendapat bahwa kerusakan adalah sebuah kemaksiatan, perampokan, perzinahan dan keserakahan.
 Penguatan ayat diatas juga digali dari Prof Dr M Qurais Shihab melalui Tafsir Al Misbah, ayat tersebut menyatakan bahwa Telah terlihat kebakaran, kekeringan, kerusakan, kerugian perniagaan dan ketertenggelaman yang disebabkan oleh kejahatan dan dosa-dosa yang diperbuat manusia.
 Mengutip dari buku yang berjudul “Konservasi Sumber Daya Alam Perspektif Islam Dan Sains” karangan Dra.Ulfah Utami M.Si pada halaman 38-39 menunjukkan bahwa manusia memperoleh sorotan sebagai pelaku utama(antroposentris) , dan sebagai makhluk yang berpotensi melakukan kerusakan alam(antropogenik). Manusia menjadi makhluk yang paling kuat dan bertanggung jawab terhadap semua beban tugas yang diberikan tuhan. Kerusakan lingkungan karena ulah manusia disebabkan oleh tubuhnya sendiri ( secara biologis), namun lebih banyak disebabkan oleh hawa nafsu yang mengendalikan fikiran manusia. Seorang manusia bisa saja tidak hadir di suatu tempat, tetapi pengaruh fikiranya bisa memerintahkan kelompok manusia lain untuk membakar hutan,menebang hutan secara membabi buta dan melakukan pengerusakan lainnya.
            Dengan munculnya Covid19 ini beriringan dengan datanganya  pendapat bahwa sebenarnya Virus ini datang sebagai HUMAN SELF REMINDER yaitu sebagai pengingat diri manusia terhadap apa yang telah mereka lakukan pada bumi ini, sehingga bumi marah dan Allah menurunkan virus ini sebagai bentuk peringatan dari Allah, agar kita senantiasa menjaga pola hidup bersih sesuai syariat agama Islam yang sudah banyak di atur dalam Al quran dan hadist, serta manusia di ingatkan Allah agar senantiasa mendekatkan diri kepadanya, serta meningkatkan keimanan kepadanya juga, berharap hanya kepada Allah Bukan pada selainnya. Kemudian setelah meredanya wabah virus COVID19 ini, dengan harapan semoga kita semua tersadar akan apa yang telah kita lakukan di bumi kita tercinta, dan menjajaki kembali sebagai manusia yang seutuhnya yaitu manusia dengan Akhlakul Karimah Wa Mahmudah (akhlak yang mulya dan terpuji), serta dengan melakukan kebaikan-kebaikan di muka bumi ini dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan (Fastabiqul Khoirot). Yang akan memunculkan jalinan Hablum Minannas Wa Hablum Minal ‘Alam yang seimbang dan menciptakan keharmonisan antara manusia dan bumi dalam dekapan rahmat dan hidayah ALLAH SWT. Aamiin. Semoga wabah virus COVID19 ini segera berlalu dari bumi aamiin.
           

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"BAKSO” Sebagai Mata Pelajaran Dalam Kehidupan

MEKANISME PELAKSANAAN PEMILU DI INDONESIA