MEMBEBER UKHUWAH DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL


MEMBEBER UKHUWAH DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL



Oleh : Ahmad Alfin Khusaini S.Pd




الْحَمْدُ ِللهِ, الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَ الدِّيْنِ, وَالصَّلاَ ةُ وَ السَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَ المُرْسَلِيْنُ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنُ, أَمَّا بَعْدُ.

            Semua manusia yang ada di muka bumi  diciptakan alloh berbeda-beda baik dari segi jasmani maupun rohani,dari segi agama,maupun ekonomi,tetapi apa yang terjadi?  Diskriminasi dan intimidasi tanpa toleransi telah terjadi,para kaum minoritas menjadi saksi, seperti contoh, konflik antar agama yang membuat banyak orang mati,ini terjadi karena minimnya rasa ukhuwah yang terjalin saat ini,padahal alloh menciptakan semua perbedaaan tidak untuk perpecahan,tetapi untuk mempererat tali persaudaraan,seperti yang dijelaskan dalam Al quran surat al hujurat ayat 13 :
                يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ)الحجرات : 13(
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal (al hujurat : 13)
Menurut pendapat syaikh abu bakar jabir al-jazair dalam AISARUT TAFASIR  menyatakan bahwa dari adam dan hawa itulah asal kejadian manusia,sebagaimana setiap manusia itu diciptakan dari kedua orang tua dan manusia diciptakan bermarga-marga,berbagai macam ras, semuanya itu karena sebuah hikmah yaitu untuk saling mengenal tidak menjadikan manusia seperti hewan yang tidak saling kenal,serta saling tolong-menolonglah kalian jangan berpecah belah dalam rangka saling membanggakan diri dengan keturunan,pangkat dan kedudukan,karena sesungguhnya,orang yang paling mulia diantara kalian disisi alloh adalah orang yang bertaqwa diantara kalian,sesungguhnya alloh maha mengetahui dan maha mengenal. dalam tafsir diatas  bahwa dengan adanya perbedaan kita diperintahkan agar saling kenal menganal terhadap perbedaaan yang ada, karena sesungguhnya perbedaaan itu indah jika saling memahami kita ibaratkan saja perbedaaan bagaikan pelangi yang turun setelah hujan membasahi bumi , betapa indah dan cantiknya susunan warna pelangi yang berjajar begitu rapi yang terlihat dihadapan penglihatan kita, begitulah jika perbedaaan didasari dengan saling mengenal dan juga saling memahami semua akan terlihat indah.
           Dalam  masyarakat indonesia yang berbeda-beda harus mengikuti sebuah konsep  TRILOGI UKHUWAH yang dicetuskan oleh KH Ahmad Shidiq  dalam Mukernas Ulama  NU di Cilacap Jawa Tengah pada tahun 1988 untuk keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai berikut :
1. UKHUWAH ISLAMIYAH : rasa bersaudara karena seagama, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pasti ada perbedaaan dalam beragam tetapi ingat tetap menjalin toleransi dalam beragama sehingga menciptakan kondisi bangsa, negara yang aman dan terkendali.
2. UKHUWAH BASYARIYAH : rasa bersaudara karena manusia,semua manusia adalah ciptaan Allah, sedangakan Allah menciptakan secara berbeda-beda agar kita saling kenal mengenal keberagaman dalam sisi ini dalam kehidupan bernegara harus memanusiakan manusia walaupun berbeda suku,budaya dan kepercayaan, tapi tetap manusia adalah makhluk ciptaan Allah.
3. UKHUWAH WATHANIYAH :  rasa bersaudara karena sesama umat bangsa.indonesaia adalah negara multikultral dengan berjuta keragaman tetapi kita tetap hidup dalam satu atap bangsa yaitu Indonesia sehingga harus membangun toleransi yang kuat , tidak diskriminatif dan selanjutnya akan menciptalan bangsa yang jaya.
        Umat islam di indonesia patut berbangga,karena  memiliki tokoh Islam pemersatu bangsa ,yaitu KH ABDURRAHMAN WACHID ( gus dur) beliau berusaha untuk mengajarkan kita,agar mengembangkan  sikap toleransi terhadap setiap perbedaaan yang ada. Diakui,bahwa Gus Dur adalah satu-satunya pemimpin negara Indonesia,yang pertama kali memperjuangkan kewarganegaraan Tionghoa di Indonesia,kedalam posisi warga negara yang semestinya, beliau wajib menjadi teladan bagi seluruh umat manusia baik muslim maupun  non muslim dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Semua umat manusia yang ada didunia,diciptakan  sama dan tidak ada yng berbeda,tidak peduli Sudra maupun Brahmana,tidak peduli Sunda maupun Jawa, yang terbentang dari Sumatra sampai Papua, karena yang membedakan hanya tingkat ketaqwaan mereka kepada Alloh SWT. Jadi meningkatkan ukhuwah dan toleransi adalah konsep untuk menjalankan keberhasilan dan persatuan sebuah bangsa dengan masyarakat yang multikultural. WALLOHU 'ALAM.
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"BAKSO” Sebagai Mata Pelajaran Dalam Kehidupan

MEKANISME PELAKSANAAN PEMILU DI INDONESIA